Ada yang tak mampu kulupa
bulu lembut di keningmu
yang meremang kala kukecup
dan ketika kusibak rambutmu
Ada yang tak hendak kubuang
serangkaian kenang-kenangan
yang tergambar di gelap malam
dan tersimpan di pucuk daunan
Langit di atas simpang jalan
menemaniku bernyanyi
bagai gejolak pohonan runtuh
bersama gitar bersama sepi
bersama luka dan cinta
aku masih sempat bernyanyi lagi
Ada yang mesti kupikir lagi
melepas dendam dan sakit hati
dan berjuang membendung benci
Tuhan, jagalah tanganku ini
In my daily prayers since November 10, 2002… I have been asking God to hold my tongue and to hold my hands.
Tuhan, jagalah tanganku ini.
How about this one “Aa Aa tak tau, dia nangis.. bagitau mak dia”.
Oh yes, heard that a lot! Strange why it was always “tak tau” when you knew for sure what happened and what was going to happen (the Mak would make it happening, alright!) Hehehe.
Enida, I am more familiar with a different “ada yang”
My mum used to threat us with “…ada yang nak kena ni kanggggggggg!” when we misbehaved.
Now I say that line to my kids.
Hey, me too! And also, “Ada yang nak menangis ni kangggg!” Pastu bila ada yang betul-betul nangis at the end of her prophecy, she would say, “Hah, tu lah dia tak patah tiat.” If you are laughing bergurau-gurau, her line was, “Kentut bunga taik. Ketawa bunga menangis! Cari jalan nak menangis lah tu.”